Pertikaian Pengunjuk Rasa dan Polisi di Georgia Pecah, Massa Tolak UU Agen Asing

Polisi antihuru-hara di Georgia menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah massa yang memprotes rancangan undang-undang yang dianggap oleh pihak oposisi menargetkan kebebasan media.

Ribuan orang yang mengibarkan slot gacor 777 bendera Georgia dan Uni Eropa berkumpul di luar parlemen pada malam kedua untuk memprotes undang-undang yang terinspirasi dari Rusia.

Para anggota parlemen menyetujui pembacaan kedua rancangan undang-undang “agen asing” yang kontroversial pada Rabu, (1/5/2024).

Uni Eropa memperingatkan hal ini dapat merugikan tekad Tbilisi untuk bergabung dengan blok tersebut.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa dia meniru apa yang terjadi di Georgia, dikutip dari laman BBC, Kamis (2/5).

Dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, dia mengatakan: “Rakyat Georgia mengharapkan masa depan Eropa bagi negara mereka. Georgia berada di persimpangan jalan. Georgia sepatutnya tetap berada di trek menuju Eropa.”

RUU tersebut lolos dalam pembahasan kedua dengan bunyi 83 berbanding 23. Jika RUU tersebut menjadi undang-undang, organisasi akan diminta untuk menyuarakan apakah mereka didanai dari luar negeri.

Partai yang berkuasa di Georgia mengharapkan undang-undang tersebut diresmikan pada akhir bulan ini, tetapi para kritikus mengatakan undang-undang tersebut bersifat sewenang-wenang.

Negara ini sudah diguncang oleh protes selama berminggu-minggu atas persoalan ini. Pada Selasa (30/4) malam, terjadi pertikaian serupa antara polisi dan pengunjuk rasa di Rustaveli Avenue, di luar gedung parlemen.

Ketua Partai Oposisi di Georgia Serta Terluka
Sebagian orang terluka, termasuk Levan Khabeishvili, ketua partai oposisi utama Gerakan Nasional Bersatu (UNM).

Dia mengupload gambar wajahnya yang memar di media sosial dan kemudian muncul di parlemen, wajahnya diperban berat.

Saksi mata menuduh sebagian petugas polisi menyerang secara lahiriah pengunjuk rasa dan kepala polisi luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan dia mengutuk keras kekerasan terhadap warga Georgia yang secara tentram berdemonstrasi membantah undang-undang seputar imbas asing.